31 Juli 2024 – Yayasan Anak Bangsa Berakhlak Mulia dengan penuh kebulatan hati menyampaikan Undangan Tebuka kepada seluruh generasi muda Indonesia untuk mengikuti : Digital Campaign Competition: Say No to Pornografi dan Webinar Generasi Muda Bersuara: No Pornografi – Stop Child Trafficking.

Dalam menghadapi kenyataan bahwa angka kasus pornografi anak di Indonesia kini memasuki peringkat ke-4 tertinggi di dunia menurut data National Center for Missing Exploited Children (NCMEC),  dan maraknya perdagangan anak dengan transkasi miliaran yang baru-baru ini terungkap oleh Bareskrim, maka Yayasan Anak Bangsa Berakhlak Mulia berkomitmen untuk memberikan kontribusi nyata melalui kegiatan Digital Campaign Competition: Say No to Pornografi dan Webinar Generasi Muda Bersuara: No Pornografi – Stop Child Trafficking.

“Melalui Digital Campaign Competition “Say NO to Pornografi” dan Webinar “Generasi Muda Bersuara: No Pornograpfi dan Stop Child Traficking”, kami ingin memberikan platform dan mengajak seluruh generasi muda Indonesia untuk bersatu dalam menolak konten pornografi yang merusak dan membahayakan. Sudah waktunya kita melibatkan generasi muda untuk menyuarakan keresahan mereka, serta menyuarkan pendapat dan solusi kreatif untuk mengatasi masalah pornografi dan perdagangan anak.” demikian tutur Dr. Ariella Hana Sinjaya, S,Pd., M.Div., MH.

Kampanye digital “Say NO to Pornografi” akan dimulai sejak saat pers release ini diterbitkan   dan berlangsung hingga 21 Agustus 2024. Dari seluruh peserta akan ditetapkan Juara 1, 2, 3 yang akan diberikan hadiah, dan selain itu juga dipilih 3 orang dari setiap provinsi untuk menerima hadiah hiburan.  Pengumuman pemenang akan diumumkan pada saat Webinar tanggal 24 Agustus 2024. Untuk itu setiap orang muda perlu segera take action dan mendaftarkan diri melalui https://bit.ly/DigitalCampaign_SayNO-to-PORNOGRAFI

Webinar “Generasi Muda Bersuara: No Pornografi dan Setop Child Traficking”  yang akan diselenggarkan pada 24 Agustus 2024  menghadirkan para narasumber muda di bawah usia 30 tahun, yang terdiri dari mahasiswa, rohaniawan dan tokoh masyarakat muda, tekonologi expert yang masih muda namun telah mendapatkan berbagai penghargaan internasional,   serta  tokoh muda yang bekerja di area Anti Child Sexual Traficking.  Pendaftaran Webinar dapat dilaksanakan melalui link: https://bit.ly/GenerasiMudaBersuara_NoPornografi-SetopChildTraficking

Ariella  dengan tegas memberikan pernyataan, “Kami percaya bahwa generasi muda memiliki kreatifitas dan perspektif yang tajam, serta memiliki kekuatan untuk bersuara demi menyelamatkan generasinya, Oleh sebab itu semuanya orang muda yang kami hadirkan sebagai narasumber.”  Disamping itu,, akan hadir juga Mr. Charlie Lamento J.D.(JUDr.), United Nations Permanent Representative (Geneva) yang akan menyampaikan tentang program PBB di area Young Leadership Program. Dan diharapkan Ibu Bintang Puspayoga, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) juga akan hadir memberikan arahan dan membuka webinar tersebut; serta Brigjen. Pol. Budhi Haryanto, S.I.K., M.H (Bareskrim Polri) yang terkenal dengan pendekatan restorative batiniah, serta dicintai oleh banyak orang muda sebgai Bapak Angkat.

Ariella juga berharap agar Pers Release ini dapat dianggap sebagai suatu ajakan oleh seluruh elemen masyarakat yang peduli untuk ikut membantu menyebarluaskan informasi kampanye dan webinar ini, dan/atau juga terlibat melalui berbagai bentuk sponsorship. Dukungan Anda tidak hanya bermanfaat untuk kegiatan ini, akan tetapi juga berkontribusi langsung pada perlindungan anak-anak dan masa depan yang lebih baik bagi generasi mendatang.

Bersama kita dapat membangun lingkungan yang lebih aman dan mendukung pertumbuhan positif bagi generasi emas Indonesia. Keterlibatan aktif dan Kerjasama seluruh elemen masyarakat akan memberikan dampak positif yang lebih besar.  Kolaborasi antara yayasan, media, masyarakat, dan sektor bisnis sangat penting untuk menciptakan perubahan positif.

https://makassar.terkini.id/undangan-terbuka-untuk-generasi-muda-kampanye-digital-dan-webinar-untuk-melawan-pornografi-perdagangan-anak/